ASKEP ILEUS OBSTRUKTIF
Pengertian
Kerusakan parsial atau komplet aliran ke arah depan
dari isi usus disebut obstruksi usus. Kebanyakan obstruksi usus terjadi di usus
halus khususnya ileum, karena termasuk segmen paling sempit.( Monica Ester )
Etiologi
Ileus obstruktif yaitu terganggunya intestinal secara fisik dikarenakan
keadaan-keadaan seperti :
· Perlengketan
· Hernia
· Neoplasma
· Penyakit peradangan usus
· Benda asing dan batu empedu
· Fecal impaction
· Stricture : congenital dan radiasi
· Intusepsi (biasa pada bayi dan balita)
· Volvulus ( biasa pada manula )
( Hotma Romahorbo )
Faktor Resiko
Permasalahan ini tergantung pada bagian
mana yang tersumbat . Bila obstruksi terjadi pada bagian atas usus kecil maka
akan mengakibatkan kehilangan Gastric Hydrocloride yang kelak akan menjadi
Metabolic alkalosis. Kemudian bila obstruksi terjadi pada bagian bawah duodenum
bagian atas usus besar , maka akan mengalami gangguan keseimbangan asam
lambung. Namun bila obstruksi ini terjadi pada bagian bawah usus kecil, maka
akan kehilangan cairan alkaline yang kelak akan menyebabkan Metabolic asidosis.(
Suzzane, smelzer )
Komplikasi
· Hypovolemia berat akibat dari insufiensi ginjal.
· Peritonitis tanpa atau dengan perforasi akibat
berkembangbiaknya bakteri, peredaran darah disekitar itu akan terganggu ,
terhenti, necrose perforasi.
· Sepsishcol akibat endotoxin dari bakteri
sehingga endotoxin masuk ke peredaran darah sistemik dan limpatik.
· Anemia berat karena kehilangan darah di daerah
intestinal dan peritoneum.
( Hotma Romahorbo )
Patofisiologi
Pada saat intestinal tidak mampu mengabsorpsi dan mendorong isi ke
bagian bawah saluran cerna, maka pada daerah tersebut akan mengalami distensi.
Pada keadaan demikian, maka intestinal berupaya mendorong isi ke bagian bawah
sehingga terjadi peristaltik usus yang berlebihan. Kemudian oleh karena
peristaltik usus yang berlebihan tersebut maka akan merangsang sekresi
intestinal yang berlebihan sehingga terjadilah distensi.Hal ini akan
menyebabkan oedema pada daerah bowel dengan meningkatnya permeabilitas kapiler,
lalu plasma masuk ke dalam cavum peritoneal sehingga cairan terjebak dalam
lumen intestinal akhirnya terjadi penurunan absorpsi cairan elektrolit di dalam
vaskuler( Hotma Romarhobo )
Tanda dan Gejala
Tanda yang khas terjadi pada pasien adalah
ketidakseimbangan elektrolit dan penurunan volume darah. Pada saat kondisi
demikian maka potensial terjadi Shock Hypovolemic sangat besar mulai dari
tingkat ringan sampai berat.(Suzzane, smeltzer )
B.ASKEP
ASKEP PASIEN DENGAN ILEUS OBSTRUKTIF
Pengkajian
Riwayat
ü Faktor-faktor yang mungkin
terjadi obstruksi
ü Penggunaan obat yang lalu dan sekarang
masih digunakan (serta kaji waktu, diagnosa, pengobatan).
ü Cari informasi yang spesifik
tentang : operasi obdamen,terapis radiasi,penyakit chorn, ulserative colitis,
diverticullitis, batu empedu, hernia, dan tumor).
ü Kebiasaan dietary, hal ini
untuk mengkaji keaadan yang terjadi akhir-akhir ini seperti mual, muntah, dan
pola BB
ü Kaji kesehatan keluarga
tentang riwayat kanker kolorektal, keadaan darah dalam feses, atau terjadinya
perubahan pola BAB.
Pengkajian Fisik
Pengkajian fisik ini dilakukan pada saat pasien dalam keadaan
tenang,sehingga hasil yang didapatkan lebih akurat. Adapun metode yang akan
digunakan adalah inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi; dilakukan secara
berurutan dan sistematis (head to toe). Namun, selain pengkajian fisik secara
umum, terdapat pula pengkajian fisik yang bersifat focusing atau daa focus,
antara lain :
Inspeksi
1) Pada abdomen akan terlihat : tegang, kulit
mengkilap, dan bila semakin distensi maka umbilikal akan tampak muncul.
2) Nousea – vomiting :
ü Konsistensi, tergantung pada
lokasi terjadinya obstruksi :
v Ileum bagian atas ; keadaan
muntah menyemprot dan bersi makan yang telah dicerana, tetapi bila lambung
kosong hanya cairan, mukus, dan air yang keluar.
v Ileum bagian bawah : tidak ada
muntah. Dalam keadaan demikian katup Ileucecal mencoba untuk mencegah
terjadinya regurgitasi.
ü Warna dan bau menyengat ke
rena hasil pembusukan bakteri di bagian proxima atau karena terkontaminasi
dengan fecal.
ü Nafas berbau busuk akibat
pembusukan oleh bakteri.
ü Obstruksi pada obstruksi total
usul kecil.
Palpasi
ü Bagian atas (proxima) usus
kecil ; nyeri tekan dan nyeri lepas.
ü Bagian tengah dan distal usus
kecil : nyeri yang bersifat periodik dan periumbilikal terkadang kram.
ü Bagian bowel : nyeri perut dan
atau kram
Pada keadaan ini ( nyeri dan kram) perlu divaliadasi
melalui pertanyaan kapan timbul dan hilangnya , bila saat bagaimana hilang dan
timbul, serta perlu pula ditanyakan kualitas nyeri skala PQRST.
Auskultasi
Gelombang peristaltik pada daerah proximal terdengar keras (borbrygmi),
bunyi ini biasanya mengawali proses obstruksi. Bila sudah terjadi obstruksi,
maka bisisng ususu tidak akan terdengar lagi khususnya pada daerah distal. Pada
keadaan ini akan segera terjadi distensi.
Parkusi
Jari telunjuk (jari tangan) yang biasa digunakan untuk melakukan perkusi
pada daerah abdomen. Biasanya akan terdengar suara Dullnes atau suara redup
bila terjadi (cairan atau gas).
a. Pengkajian Psikologis
Perawat perli mengkaji reaksi yang tejadi dari
aspek psikologis pasien tentang cemas dan takut. Cemas karena obstruki dan
pelaksanaan pemeriksaan dan diagnosa. Sedangkan rasa takut timbul terhadap
nyeri, kram, distensi dan muntah.
Tim kesehatan biasaanya tidak segera
mengetahui keadaan demikian. Oleh karena itu, maka perawat harus peka
mengetahui hal ini dengan menggunakan [ertanyaan yang dapat mengali perasaan
pasien dan dapat dituangkan dalam bentuk verbalis.
b. Data Penunjang
1) Laboraturium
Tidak ada test Laboraturim yang dapat dengan tepat mendukung diagnosa
obstruksi . Biasanya nilai sel darah putih (WBC) dalam keadan batas normal.
Kalau saja terjadinya peninggian hal ini disebabkan oleh keadan lain (infeksi).
Namun demikian perawat perlu mengkaji data laboraturium untuk petunjuk indikasi
daerah terjadinya obstruksi.
ü Bagian atas (proximal) usus
kecil dapat memperlihatkan peninggian kadar konsentrasi CO2 di dalam
serum dalam keadaan Metabolie alkalosis.
ü Bagian bawah (distal) usus
besar memperlihatkan konsentrasi CO2 dalam serum rendah pada keadaan Metabolie
Aeidesis.
2) Radiographic
ü Segera melakukan pemerikasaan
secara X-ray bagian abdomen : tegak dan melintang
ü Distensi : terlihat cairan
pada daerah small intestine dan gas pada daerah large intesitine.
ü Perlu diingat, bila dalam
pemerikasaan terdapat uadara bebas pad cavum intestine hati-hati terjadinya
perforasi.
3) Lain-lain
ü Andoscopy (sigmoidescopy atau
colonoscopy)
ü Barium enema study
Rumusan Diagnosa Keperawatan
1) Perubahan perfusi intestinal sehubungan dengan
dampak obstruksi.
2) Kekurangan volume cairan sehubungan dengan :
ü Penurunan reabsorsi
ü Kehilangan sekresi
ü Muntah
3) Nyeri sehubungan dengan distensi abdomen dan
peristaltik yang meningkat.
4) Potensial terjadi infeksi sehubungan dengan :
ü Perkembangan bakteri
berlebihan
ü Perforasi
5) Pola nafas yang tidak efektif sehubungan dengan
distensi abdomen.
6) Penurunan nutrisi : kuarang dari kebutuhan tubuh
sehubungan dengan muntah.
7) Penurunan CD sehubungan dengan :
ü Penurunan volume darah
ü Terganggunya aliran
vena-arteri bowel .
8) Intoleransi aktivitas sehubungan dengan :
ü Ketidak seimbangan caiaran
elektrolit.
ü Ketidaknyamanan.
Perencanaan Keperawatan
1. Kolaborasi untuk pemasangan tube testinal :
a. Pemasangan Nasointestine Tube (NIT), peerhatikan
:
ü Uabh posisi tiap 2 jam.
ü Monitoring aliran cairan
intestine secara gravitasi
ü Masukkan udara 10 cc bila
aliran tidak lancar (jangan pake air jika tidak ada advice dari dokter)
ü Lakukan suction dengann
hati-hati ; menggunakan suction lumen tunggal
ü Berikan catatan di tempat
tidur dan status pasien tentang penggunaan mercury
b. Pemasangan Nasogasstric Tube (NGT), perhatikan
ü Monitor pasien setiap 4 jam ,
kemudian kaji tentang keadaan posisi NGT, pengeluaran cairan gasstrik, serta
integritas kulit di sekitar penekanan NGT.
ü Dengar peristaltik usus pada
saat tidak dilakuakan suction
Puasakan pasien
2. Kolaborasi pemberian cairan dan nutrisi per
perenteral.
ü Evaluasi jumlah dan jenis
platus setiap hari
ü Kaji keadaan nause, vomiting,
distensi abdomen, dan poisiss NGT.
3. Monitor adanya kemungkian komplikasi
4. Pertahanka posisi pasien semi fowler
5. Kolaborasi tindakan pembedahan.
Pembedahan
a. Pre – operasi
ü Diskusi rencana ini dengan
pasien
ü Bila masih memungkinkan pasang
NIT/NGT
ü Lakuakan suction dengan
hati-hati
ü Kaji kemampuan pasien untuk
perawatan mandiri
b. Prosedur operasi
ü Perlengkapan dilakukan
laparatomy
ü Tumor dilakukan colostomy
permanen/ tempere
ü Fecal empection dilakukan
embolectomy
ü Ganggraen dilakukan
pengangkatan sebagian
c. Post – operasi
ü Pasangan NGT sampai timbul
peristaltik yang efektif
ü Berikan pendidikan kesehatan
tentang prinsip-prinsip perawatan luka secara umum dan mencegah agar tidak
kembali tejadi (bila fecal impaction) un tuk di rumah sakit maupun di rumah
kembali pulang.
DX.2
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan :
ü Pemberian cairan elektrolit
dengan potasium per IV.
ü Pemberian darah bila
diperlukan
ü Monitor TPRS, intake – out
cairan , turgor kulit, dan oedema.
ü Bantu pasien dalam pemenhan
nitrisi, serta jelaskan jenis diet yang perlu dikonsumsi.
ü Bersihkan daerah mulut dan
mukosa agar tetap lembab dan bersih.
ü Tidak memberikan glicerine dan
kembang es untuk melembabkan bibr kering.
DX.3
ü Kaji kualitas dan lokasi nyeri
secara kontinue
ü Lapor segera bila nyeri
berubah menjadi kolik yang menetap.
ü Jelaskan apada pasien dan
keluarga agar tidak menggunakan obat anlgetik untuk mengurangi nyeri.
ü Monitor timbul side effect
daripada demetrol ; biasanya timbul mual dan muntah.
ü Pertahanakan poisisin pasien
dengan semi fowler dan kaji kaji Kemungkinan terjadinya sesak akibat distensi.
ü Bersihkan sekresi yang terdapat
di sekitar lubang hidung (bila terpasang NGT – NIT) & beri pelumas ( Hotma Romarhobo )
Evaluasi
Bagi seluruh pasien yang akan kembali ke
rumah sebaiknya dipersiapkan dengan baik melalui pendidikan kesehatn , antara
lain :
1. Perawatan di rumah tergantung pada penyebab
obstruksi dan tipe pengobatan yang diberikan selama di rumah sakit.
Non – pembedahan
Perawatan perlu mengkaji kemampuan pasien untuk perawatan mandiri di rumah,
dan mengubah cara hidup yang baik bila terjadi fecal impaction.
Pembedahan
Kaji kemampuan pasien untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya,bila
terpasang colostomy permanen maka pasien diharapkan dapat menolong dirinya
sendiri dengan bantuan minimal dariorang lain.
2. Pemberian Pendidikan kesehatan
ü Ingatkan pasien untuk segera
datang ke rumah sakit bila terdapat nyeri abdomen, distensi, nausea, vomiting,
konstipasi, atau fecal impaction (manula) agar dapat pertolonagn segera. Serta
pasien dan keluarga perlu mengubah cara hidup yang benar untuk mencegah
terjadinya obstruksi ulang.
ü Jelaskan untuk mengkonsumsi
mkan tinggi serat , rendah lemak, olah raga yang teratur, serta minum air yang
cukup jika tidak ada kontra indikasi.
ü Biasanya
doktermemberikan resep Laxative agar tetap mempertahankan pola eliminasi
yang teratur
ü Ajarkan pasien dan keluarga
tentang prinsip – prinsip perawatan luka, penggunan obat dan melakukan
aktifitas yang sesuai.
1. Prinsip Psikososial
Tergantung pada faktor penyebab dan pengobatan yang diberikan di rumah sakit,
sehingga kecemasaan dan rasa takut akan berkurang di masa mendatang .
Sumber – sumber / tempat kesehatan kegunaan untuk follow-up, ini pun
tergantung pada sebab dan tipe tindakan yang diberikan di rumah sakit. Bila
penyebabnya fecal impaction maka perawatan di rumah cukup dengan memanggil tim
kesehatan yang terdekat. Tetapi bila pasien dengan polostomy permanen maka
sebaiknya pasien meminta agar ada perawat yang home visite. ( Hotma
Romarhobo )
DAFTAR PUSTAKA
Smelter, Suzzane c. (2001) Buku
ajar Keperawatan Medical Bedah- Brunner & Suddart. Alih bahasa : Agung
Waluyo.Edisi:8 .Jakarta.EGC
Monica, Ester .(2001) Keperawatan
Medical Bedah. Jakarta : EGC.
Hotma homarhobo, 1997. Guru
dan Dosen Lingkungan Pendidikan .Bandung
Doenges, Marlyn. dkk. 2000.
Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta Ramali,
Ahmad. 2005. Kamus
Kedokteran. Djambatan : Jakarta
Hinchliff, Sue. 1999. Kamus
Keperawatan. EGC : Jakarta
Terimakasih untuk artikelnya, informasi yang bermanfaat.
BalasHapushttp://obattraditional.com/obat-tradisional-batu-empedu/
Casino Games Near Me | MapyRO
BalasHapusHotels near Casino Games 평택 출장안마 Near Me · Red Dog Casino Resort · Golden Nugget Casino & Hotel 강릉 출장마사지 · 남양주 출장샵 Fairfield 대전광역 출장안마 Casino & Spa · 전주 출장샵 Tuscany Hotel & Casino · Little River Casino Resort.